TIMES BATAM, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU) Dody Hanggodo mengatakan akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air (SDA), seperti bendungan dan jaringan irigasi guna mendukung program swasembada pangan yang menjadi program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Keberadaan bendungan akan diikuti dengan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang diharapkan dapat secara langsung mengairi lahan pertanian masyarakat sehingga meningkatkan Indeks Pertanaman (IP).
"Kita sepakat bahwa infrastruktur sumberdaya air sangat penting untuk mendukung target swasembada pangan dan, oleh karenanya, terus kita lanjutkan. Kita bisa lihat misalkan dari bendungan, bendung, lalu masuk ke irigasi primer, sekunder dan tersier hingga langsung ke sawah-sawah," kata Menteri PU saat meninjau Jaringan Irigasi Komering di Bendung Perjaya, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, Kamis (31/10/2024).
Kunjungan Menteri Dody tersebut juga untuk memastikan bahwa Bendung Perjaya beserta jaringan irigasi primer, sekunder hingga tersier, dapat berfungsi dengan baik. Menteri Dody menyampaikan Kementerian PU merencanakan untuk melakukan peremajaan Bendung Perjaya beserta saluran irigasinya, mengingat usia bendung sudah sekitar 30 tahun.
"Kita berharap bisa berkelanjutan tidak hanya jangka pendek, namun juga ke depannya. Tentunya dalam mendukung sektor pertanian di Sumatera Selatan dan Lampung," kata Menteri Dody.
Daerah Irigasi (DI) Komering memiliki potensi untuk mengairi lahan pertanian seluas 124.000 Ha. Sementara saat ini layanan air untuk daerah irigasi baru mencakup 74.600 ribu Ha dan sisanya masih bersifat tadah hujan.
Menteri Dody berharap dengan selesainya pembangunan Bendungan Tiga Dihaji yang berada di wilayah hulu DI Komering nantinya akan menambah pasokan air pada jaringan irigasi Komering untuk lahan pertanian seluas 34.800 hektare (Ha).
"Ini upaya untuk meningkatkan Indeks tanam kita, Indeks tanam sekarang 1,78, lalu dengan Bendungan Tiga Dihaji akan meningkat menjadi 2,8 atau 2,9. Tentunya semua untuk sensuport pertanian," kata Menteri Dody.
Bendungan Tiga Dihaji dibangun untuk menjaga kestabilan pasokan air pada Daerah Irigasi Komering, khususnya pada musim kemarau yang selama ini hanya mengandalkan Sungai Komering. Dengan kapasitas tampung 140 juta m3 dan luas genangan 577 hektare, Bendungan Tiga Dihaji akan mensupesi 34,800 Ha pada DI Komering dengan cakupan lahan pertanian seluas 74.500 Ha.
Selain untuk irigasi, Bendungan Tiga Dihaji juga memberikan manfaat untuk konservasi sumber daya Air, pengendalian banjir 39,5% pada debit banjir periode ulang 50 tahun, pemenuhan kebutuhan air baku sebesar 1 m3/detik, pembangkit listrik sebesar 4x10 MW, dan destinasi pariwisata lokal, serta prasarana olahraga air. Saat ini progres konstruksi Bendungan Tiga Dihaji sebesar 66% dan ditargetkan akan rampung pada akhir tahun 2026.
Turut mendampingi Menteri PU, Sekretaris Jenderal Kementerian PU Mohammad Zainal Fatah, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, Staf Ahli Menteri PU Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Irigasi dan Rawa Ditjen Sumber Daya Air Bastari, dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Feriyanto Pawenrusi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tinjau Jaringan Irigasi Komering di Sumsel, Menteri PU: Dukung Peningkatan Produksi Pangan Nasional
Pewarta | : Faizal R Arief |
Editor | : Faizal R Arief |