TIMES BATAM, BANTUL – Tradisi Grebeg Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Padukuhan Monggang RT 37, 38, 39, Kalurahan Pendowoharjo, Sewon Kabupaten Bantul, digelar meriah dengan kirab empat gunungan, pasukan bergada, serta iringan kesenian karawitan pada Minggu (14/9/2025).
Lurah Pendowoharjo, Hilmi Hakimudin menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, dan warga yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Tradisi Grebeg Maulid ini bukan sekadar acara budaya, tetapi juga wujud cinta kita kepada Rasulullah SAW sekaligus mempererat persaudaraan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ketua Panitia Grebeg Maulid, Ruly Subekti, menjelaskan bahwa peringatan tersebut menjadi momentum rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW sekaligus sarana menanamkan nilai religius dan budaya kepada generasi muda.
“Generasi muda sebagai penerus bangsa diharapkan mampu menjaga nilai-nilai religius dan melestarikan budaya yang sudah ada. Karena itu, sejak dini mereka dikenalkan dengan ragam kegiatan seperti kirab gunungan, karawitan, dan lainnya,” jelasnya.
Empat gunungan yang dikirab kemudian diperebutkan oleh warga sebagai simbol syukur kepada Allah SWT.
Tradisi ini telah rutin dilaksanakan setiap tahun sejak 2021. Jika pada awal pandemi Covid-19 acara masih sederhana, tahun ini Grebeg Maulid semakin semarak dengan iringan pasukan bergada dan kesenian dari Paguyuban Karawitan Sekar Jati Laras.
Sebagai puncak acara, malam harinya digelar pengajian bernuansa budaya. Berbeda dengan biasanya yang diiringi hadroh, kali ini pengajian dihibur oleh Paguyuban Seni Karawitan Mukti Laras yang membawakan lagu-lagu religi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Grebeg Maulid di Padukuhan Monggang Bantul, Wujud Cinta Rasul dan Pelestarian Budaya
Pewarta | : Soni Haryono |
Editor | : Ronny Wicaksono |