https://batam.times.co.id/
Berita

Kemenkes Catat 0,92 Persen Skrining Cek Kesehatan Gratis Tunjukkan Gejala Depresi

Rabu, 08 Oktober 2025 - 19:35
Kemenkes Catat 0,92 Persen Skrining Cek Kesehatan Gratis Tunjukkan Gejala Depresi ilustrasi - Gejala Depresi (FOTO:mitrakeluarga.com)

TIMES BATAM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa secara nasional, per 7 Oktober 2025, dari 18,7 juta orang dewasa dan lansia yang mengikuti Cek Kesehatan Gratis (CKG), sebanyak 173.394 orang atau 0,92 persen menunjukkan kemungkinan gejala depresi.

Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kemenkes, Imran Pambudi, mengatakan di Jakarta, Rabu, bahwa selain itu, 152.494 orang atau 0,81 persen menunjukkan kemungkinan gejala kecemasan.

Imran menekankan, data kesehatan jiwa per daerah perlu dianalisis lebih lanjut oleh Dinas Kesehatan untuk segera merumuskan langkah penanganan yang tepat.

Selain itu, menurut data Kemenkes per 6 Oktober, dari 101.338 ibu hamil dan ibu nifas yang diskrining, 8,5 persen atau 9.280 orang menunjukkan kemungkinan gejala depresi.

“Menjadi alarm bagi kita semua bahwa untuk menjadi ibu ini tidak mudah. Terlebih saat mereka menjelang persalinan, ini menjadi stressor tersendiri. Jadi kita harus perhatikan kesehatan jiwa ibu hamil dan nifas,” ujar Imran.

Sebagai respons, Kemenkes memperkuat layanan kesehatan jiwa masyarakat melalui transformasi layanan primer. Program ini mencakup upaya promotif, seperti Pengasuhan Positif dan Pertolongan Pertama pada Luka Psikologis (P3LP), serta upaya rehabilitatif, seperti pemenuhan kapasitas Rehabilitasi Medis Napza di puskesmas.

“P3LP bertujuan mengurangi tingkat stres negatif, sehingga risiko munculnya gejala psikologis yang lebih berat dapat ditekan,” jelas Imran.

Inisiatif ini menyasar berbagai kelompok masyarakat, termasuk sekolah, universitas, tempat kerja, dan komunitas. Pengasuhan Positif juga diberikan sebagai bekal bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan kondusif bagi kesehatan jiwa anak.

Lebih lanjut, Kemenkes menerapkan empat pilar pencegahan bunuh diri, yakni: pencegahan faktor risiko, pencegahan timbulnya pikiran menyakiti diri sendiri, pencegahan percobaan bunuh diri, serta pembangunan suicide registry untuk mendata kasus bunuh diri.

Kemenkes juga menyediakan layanan konseling pencegahan bunuh diri yang dapat diakses melalui https://healing119.id. Per 17 September, sebanyak 15.424 pengguna telah memanfaatkan layanan ini.

“Sebagian besar masalah yang mereka keluhkan bersumber dari keluarga. Dulu keluarga menjadi tempat berdamai, kini justru menjadi sumber konflik. Hal ini penting dibahas bersama,” kata Imran.

Ia menambahkan, seperti kata Confucius, memperbaiki negara harus dimulai dari memperbaiki keluarga, dan memperbaiki keluarga dimulai dari kehidupan pribadi yang sehat secara mental.

“Untuk memperbaiki kehidupan kita, kita harus menempatkan kesehatan jiwa sebagai prioritas,” tutup Imran. (*)

Pewarta : Rochmat Shobirin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Batam just now

Welcome to TIMES Batam

TIMES Batam is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.